Salah satu bentuk pengaruh fashion terhadap dunia sosial adalah dengan munculnya kelompok Hijabers dengan tren fashion muslimah ala Hijabers. Komunitas ini mencoba mengangkat citra fashion muslimah sesuai kaidah agama dengan selalu menggunakan jilbab/hijab modern yang biasa dikenal sebagai hijab ala hijabers. Sumartono (2002) menyatakan kondisi seperti ini nantinya akan menyebabkan individu berperilaku impulsif dalam pembelian.
Impulse buying adalah pembelian tidak terencana yang terjadi ketika konsumen melakukan pembelian dengan sedikit pertimbangan atau bahkan tidak ada sama sekali dikarenakan adanya perasaan mendesak secara tiba-tiba untuk memiliki benda tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian komparatif bertujuan mengetahui perbedaan impulse buying pada anggota komunitas Hijabers dan non-Hijabers di kota Medan. Pada penelitian ini mengambil sampel sebanyak 100 orang, terdiri dari 50 orang mahasiswi anggota komunitas Hijabers dan 50 orang yang bukan anggota komunitas Hijabers. Pengambilan sampel menggunakan teknik quota sampling yang didasarkan pada kriteria impulse buying. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala impulse buying produk fashion muslimah dengan nilai reliabilitas (rix)=0,934. Dari hasil analisa data penelitian dengan menggunakan teknik independent sample t-test menunjukan bahwa ada perbedaan impulse buying pada anggota komunitas Hijabers dan non-Hijabers di kota Medan .Impulse buying pada anggota komunitas Hijabers lebih tinggi daripada impulse buying pada mahasiswi berjilbab non- Hijabers .
Panduan DOWNLOAD Kumpulan Skripsi super lengkap mulai dari cover, halaman pendahuluan, BAB I s.d BAB VI, penutup, lampiran, sampai daftar pustaka dan lampiran. Skripsi Psikologi Perbedaan Impulse Buying Produk Fashion Muslimah Pada Anggota Komunitas Hijabers Dan Non-Hijabers Di Kota Medan.






0 komentar:
Posting Komentar