Walaupun dengan kondisi seperti itu tetap ada siswa yang sekolah, siswa itu merupakan siswa yang resilien. Terdapat tujuh aspek yang membentuk resiliensi yaitu: Emotion regulation, Impuls control, Optimism, Causal analysis, Emphaty, Self-efficacy dan Reaching out. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif yang bertujuan untuk menjelaskan dan mendeskripsikan karakteristik subjek yang diteliti. Teknik pengambilan sampel menggunakan incidental sampling, subjek dalam penelitian ini berjumlah 150 siswa.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMA yang berdomisili di Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan. Alat ukur yang digunakan berupa skala yang di adopsi dari skala resiliensi Reivich & Shatte (2002). Data yang diolah dalam penelitian ini adalah nilai mean, standar deviasi, skor minimum dan skor maksimum. Hasil penelitian adalah resiliensi siswa SMA yang beresiko putus sekolah di masyarakat pesisir secara umum tergolong sedang sampai tinggi. Dalam penelitian ini yang memiliki kemampuan tingkat resiliensi tinggi pada aspek: Emotion Regulation, Optimisme dan aspek Reach Out. Lalu yang memiliki kemampuan tingkat resilinsi sedang pada aspek: Impulse Control, Causal Analysis, Empathy dan aspek Self-efficacy.
Panduan DOWNLOAD Kumpulan Skripsi super lengkap mulai dari cover, halaman pendahuluan, BAB I s.d BAB VI, penutup, lampiran, sampai daftar pustaka dan lampiran. Skripsi Psikologi Gambaran Resiliensi Siswa SMA Yang Beresiko Putus Sekolah Di Masyarakat Pesisir.






0 komentar:
Posting Komentar